Senin, 07 Maret 2011

Ayam Pelung ( lanjutan )

     Sebagaimana ayam buras lainnya, ayam Pelung mulai produktif kira-kira berumur 8 bulan ( betina ) sedangkan untuk pejantan sebenarnya umur 1 th sudah bisa, namun akan lebih bagus untuk keturunannya jika pejantannya berumur diatas 1.5 th. Ayam betina yang sudah produktif bisa bertelur berkisar antara 15 s/d 20 butir. Oleh karenanya bagi yang ingin membudidayakan ayam Pelung disarankan mempunyai ayam lain yang siap mengeram atau mesin tetas, karena telur yang baik untuk dieramkan sebaiknya jangan lebih dari 2 minggu dari telur tsb ditelurkan induknya. Pilihlah telur telur yang bentuknya normal dan warna yang merata dan bukan telur periode pertama. Karena ada telur ayam Pelung bentuknya besar ( kembar ) atau sebaliknya terlalu kecil atau warna kulitnya bintik-bintik. Karena telur periode pertama anak ayamnya biasanya kurang bagus dari segi kesehatan dan kualitasnya Agar betina ayam Pelung bertelur banyak, disarankan untuk diberi pakan yang mengandung banyak protein seperti jagung.
      Setiap induk betina sebaiknya mengerami telur maksimal 12 butir telur. Pisahkan ayam-ayam betina yang dominan dan suka mengganggu. Atur tempat mengeram jangan terlalu dekat dan terbuka. Buat tempat eram nyaman yang terlindungi, kondisikan agar telur tidak menyebar. Setelah 19 s/d 21 hari telur akan menetas. Namun kalau kita mau jeli dan teliti, selama 5 hari ayam betina mengeram kita bisa menerawang pakai baterai atau matahari apakah telur tsb dibuahi atau tidak. Kalau telur itu gelap pertanda telur itu dibuahi kalau masih transparan apalagi terang pertanda telur itu tidak dibuahi sehingga bisa digunakan untuk jamu ayam pejantan atau yang lainnya.
      Setelah ayam menetas ada yang langsung dipisah kemudian ditempatkan dalam kardus atau box baterai yang diberi lampu. Besaran watt nya disesuaikan dengan kondisi tempat (kardus) atau box baterai yang intinya agar kehangatan anak ayam tersebut terjaga, jangan terlalu panas atau terlalu dingin.Karena kaki-kaki anak ayam itu masih lemah alas kardus jangan keras dan licin, karena bisa menyebabkan cacat pada kaki atau berjalannya, kalau perlu dikasih kain disamping membantu kehangatan juga kaki kaki anak ayam itu akan tumbuh normal.  Namun untuk kebaikan induk dan anak ayamnya, anak ayam itu biarkan bersama induknya 5 s/d 6 hari setelah itu baru dipisah ini untuk menjaga agar induknya tidak stress.
     Setelah anak ayam dipisah dari induknya ditempatkan dalam kardus atau box baterai yang diberi lampu diberi makanan ayam yang berkualitas seperti BR 1 dan minuman yang mengandung banyak vitamin seperti Vitacick dan tak lupa diberi vaksin. Sementara induk betinanya dimandikan sampai basah kuyub kemudian dijemur. Setelah itu induk betina tersebut diberi makanan yang baik karena selama mengeram biasanya induk betina itu kurang makan. Setelah 10 s/d 14 hari biasanya induk betina tersebut akan bertelur kembali

     Setelah 1 bulan anak ayam Pelung itu sudah kelihatan jantan dan betinanya, Dan daya tahannya juga sudah bagus sehingga peternak biasanya mulai menjual pada usia ini walaupun ada yang menjual pada usia 1 minggu atau 10 hari. Tapi bagi para pemula yang mau membudidayakan ayam Pelung yang mau beli bibit sebaiknya yang sudah berusia 1 bulan.
Untuk kandang ayam usahakan jangan terlalu lembab karena berbagai penyakit dan virus akan mudah berkembang pada tempat-tempat yang lembab, Usahakan cukup sinar matahari, jaga kebersihan kandang dan lakukan rutin berkala penyemprotan disinfektan. Selamat Berwirausaha Semoga Berhasil

Minggu, 06 Maret 2011

Ayam Pelung

          Ayam Pelung adalah jenis ayam buras khas jawa barat tepatnya adalah kota Cianjur. Ayam yang mempunyai ciri khusus yakni mempunyai kokok yang panjang ( baca : melung (jawa ) ) khusus yang pejantan. Yang betinapun juga bisa berkokok namun tidak panjang sebagaimana yang jantan. Di samping mempunyai ciri kokok yang panjang, ayam Pelung juga memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dari ayam buras lainnya, bahkan ada yang sampai di atas 5 kg per ekor.
          Di daerah asalnya ini ( Jawa Barat ), ayam Pelung menjadi Aset daerah yang menguntungkan, bahkan untuk menjaga aset ini pihak pemerintah daerah selalu menyelenggarakan lomba ayam Pelung. Ayam Pelung yang masuk dalam daftar ayam kelas harganya bisa sampai jutaan bahkan sampai harga Rp 20 jt.
Namun dalam perkembangannya sampai saat ini, ciri-ciri di atas tidak menjadi pakem. Hal ini disebabkan banyak orang yang telah membudidayakan ayam Pelung ini, bahkan di luar daerah asal ayam Pelung ( Cianjur ) sebagaimana pak Abu yang tinggal di Dusun Pundung (Perung ) Tirtomartani Kalasan Sleman Yogyakarta.
Dan mereka ada yang hanya menjadikan bisnis sampingan dalam membudidayakan ayam Pelung tsb sehingga tidak menjaga kualitas. Karena bagaimanapun bisnis ayam Pelung ini masih menguntungkan. Hal inilah yang menyebabkan pak Abu untuk membudidayakan ayam Pelung yang berkualitas. Dengan bekal semangat dan optimis pak Abu mengambil indukan dan bibit ayam Pelung yang berkualitas dari Jawa Barat. Dan Alhamdulillah sampai saat ini sudah berkembang, pak Abu setiap bulannya bisa menjual bibit ayam Pelungnya yang berumur 1 bulan.Harga perekor antara Rp 35.000,- s/d Rp 45.000,-
Bagi para peminat ayam Pelung bisa pesan/menghubungi : Pak Abu (0274 6802059 ) bisa diantar ( beaya antar gratis untuk DIY minimal 10 ekor )